Kajian Kritis Teori Darwin

Oleh : MuhammadNadzri
Penulisan ini merupakan hasil tugasan bagi kuliah Fiqh Ibadah semasa penulis mengambil Ijazah Syariah di Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara, telah dibentangkan pada tarikh 27 Oktober 2013. Ditulis asal dalam Bahasa Indonesia.

 
Sebagian manusia lampau ada yang meyakini bahwa asal penciptaan manusia berasal dari kera. Tidak terlepas juga beberapa manusia yang hidup di zaman serba canggih ini. Ini merupakan salah satu dari pemahaman yang berjaya meresap ke dalam jiwa dan pemikiran umat manusia, yang telah dibuktikan kebatilan dan kepalsuannya.

Teori tersebut dinamakan Teori Darwin, dinamakan sempena pengasas pemikiran teori ini. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya berbentuk kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah struktur dan bentuk tubuh mereka lebih sempurna. Cara berpikirnya juga berkembang, dan perlahan-lahan berubah bentuk dari monyet menjadi manusia sempurna. Inilah “teori evolusi” batil yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori ini didasari oleh sangkaan dan perkiraan-perkiraan batil yang tidak dibangun di atas dalil dari wahyu.



Mengenali Pengasas Teori Darwin

Charles Robert Darwin lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris pada 12 Desember 1809 dan meninggal di Downe, Kent, Inggris pada 19 April 1882 ketika umurnya 72 tahun. Beliau adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).


Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) 1859 merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai aneka ragam di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, kemudian melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang, termasuk manusia. Yang paling menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah.


Kebatilan Teori Darwin

Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dinyatakan, sejak itu pula secara signifikan manusia semakin berlumba untuk dapat bertahan dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan.


Keadaan dunia yang kacau seperti sekarang hanya karena untuk bertahan hidup membuat segala kekacauan bersumber dari teori ini. Mereka beranggapan bahwa suatu ras harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.

Padahal yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas harus memelihara dan menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu khawatir punah, sedangkan yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan yang minoritas. Itulah manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga, bukan berperang atau saling berlomba memusnahkan.

Tidak hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan politik mereka juga saling mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan berbagai cara. Teori yang menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan ini, membuat para ilmuwan mengkategorikan sebagai “teori paling berbahaya sepanjang masa!”.


Manusia Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu

Bukti manusia modern ada sejak 430,000 tahun lalu sebagai titik tolak manusia awal melalui ciptaan canggih yang ditemukan di wilayah utara, Jerman. Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo Sapiens modern hidup sejak 50 ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti modern menyatakan bahwa nenek moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu tahun, bahkan sekarang banyak peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai berkembang sejak 275 ribu tahun lalu.

Peralatan batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia 250 tahun, jauh sebelum manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia ditemukan diwilayah Buenos Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan patung manusia berukuran kecil ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan berusia 2 juta tahun. Bukti ini jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan hidup berdampingan dengan manusia kera sebagai ras primitif.

Bukti semakin bertambah, fosil-fosial yang ditemukan berusia terkadang lebih tua dari pernyataan evolusi manusia. Kemungkinan manusia modern sudah ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang lalu, dimana teori Darwin menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.


Teori Darwin Dari Sudut Pandang Islam
Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin ini, karena menyelisihi nash-nash Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para salaf. Oleh karenanya, Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas bahawa pendapat tersebut tidak benar.

Dalil yang membuktikan hal itu (yakni, kebatilan teori Darwin), telah dijelaskan Allah s.w.t dalam Al-Qur’an tentang periode penciptaan Adam melalui firmannya,
 

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah.”
 (QS. Ali Imraan: 59) 

Kemudian tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang melengket pada tangan. Allah s.w.t berfirman, 

“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” 
(QS. Al-Mu’minun: 12) 

Allah s.w.t berfirman,

Sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”
(QS. Ash-Shaaffat: 11)

Kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk. Allah s.w.t berfirman,

“Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
(QS. Al-Hijr: 26)

Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti tembikar. Allah s.w.t berfirman,

“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.”
(QS. Ar-Rahman: 14)

Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah s.w.t berfirman,

 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”
(QS.Al-Hijr : 28-29)

Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut Al-Qur’an. Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka Allah s.w.t berfirman,

“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
(QS. Al-Mu’minun: 12-14)

Adapun istri Adam (yakni, Hawa), maka Allah s.w.t pun menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya berfirman,

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
(QS. An-Nisaa’:1)

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

5 Masjid Paling Cantik di Perak

5 Bilik Hotel yang Paling Mahal di Malaysia